Epilog cinta dan rindu,
perasaan suka dan cemburu,
semua bersemadi dalam hati ini,
Terserah pada diri untuk mengenalpasti,
apakah rasa yang dialami,
Aku sendiri mendambakan seorang puteri,
bersederhana dan sangat menyayangi,
I dont care what those people said,
apakah aku buta atau pura-pura suka,
even we are considered as beauty and the beast,
I wont give up on you,
Sebab aku percayakan perasaan yang lahir dari hati.
Bukan paras rupa menjadi ukuran,
Apatah lagi perbezaan ketinggian,
Jikalau orang dah berkenan,
Those difference will be nothing,
Dan setiap orang punyai kelemahan,
Namun aku ingin mencintai seseorang melalui kelemahan itu,
Agar bisa aku hadir perbaiki kelemahan bersama.
Everyone have their own dark side,
its up to us to accept it or reject it,
Andai suka dan sayang mulai bersemi,
those things akan menjadi memori,
Hanya kenangan silam di zaman kejahilan,
Apa yang penting adalah kenyataan,
either they have changed or not.
kadangkala aku ingin bermimpi,
hoping for that person to come in my dream,
melontarkan bisikan madah pujangga,
membuat aku terus hanyut mencintainya,
biarpun ianya hanyalah fantasi semata,
Biarlah aku terus terlena,
As long aku dapat terus bersama dengannya,
Mencoret sketsa sebuah cinta.
But once you have hold their hands,
Dont ever dare to let it go,
fight for the person you love,
jangan pernah meragui keputusan dihati,
kerna belum pasti lagi akan ada peluang sekali lagi,
untuk menyayangi dan memiliki.
Jangan pula pernah kita terlupa,
Sukalah dan sayanglah secara bersederhana,
kerna sekuat mana kita cinta,
sekuat mana kita merindui dia,
Andai bukan namanya yang tertulis untuk kita,
it will not be something that we wanted to be.
No comments:
Post a Comment