Aku duduk seorang diri,
Di persisiran pantai nan permai,
Ditemani dendangan angin,
Serta pukulan ombak yang berganti,
Sejenak itu terlintas dalam pemikiran hati
kisah kau dan aku antara cinta yang rumit
Kadangkala kita sudah pun dekat,
tapi kita tak tahu dan tak pernah bersua,
Namun aku percaya hidup kau dan aku,
Pasti bertemu di puncak yang satu,
Ku pertaruhkan segala perasaanku padamu
Sampai satu masa nanti.
Mengapa perlu terburu-buru,
Sedangkan masa itu setia mendampingimu,
Haruskah kita bersama pada waktu kini,
Yang tak pasti lagi kekalnya hubungan hakiki,
Aku rela memilih sengsara sekarang,
Derita merindui dan menyayangi mu dalam diam,
Kerna ku tahu sampai satu masa nanti,
Akan terbit bahagia itu untuk kita,
Sampai satu masa nanti.
Maafkan aku kerna jatuh cinta padamu,
Cintaku padamu bukan kerna paras rupa,
Tapi jauh disudut hati mu turut ku rasa,
Ada suatu keserasian yang terbina antara kita,
Pastinya muncul pelangi tatkala hujan di tengah hari,
Disaat itu jualah cinta kita bersemi,
Sampai satu masa nanti.
Jangan terlalu alpa dan leka kerna cinta,
Sesungguhnya kita sudah pun memilikinya,
Cinta kepada Allah dan Rasulullah,
Cinta teragung yang tercipta,
Maka jangan lah terlalu obses dengan cinta manusia.
Sampai satu masa nanti,
Andai namamu yang tertulis untukku,
Sungguh aku bersyukur beribu syukur,
Sekalipun dirimu bukanlah milikku,
Aku terima ketentuan itu dengan pasrah dan redha,
Kerana keputusan itu yang terbaik diaturkan untukku,
Sampai satu masa nanti,
7 comments:
pasti akan hadir CINTA itu :)
hanya masa yang menentukannya :D
mendalam maksudnye tuh...hee
setiap rangkap ada maksudnya :D
ehen ehem.. :) jgn lupa 'pesanan'...
pesanan apakah?
yeah.. kau tetap gendut di hati aku :) * ttbe je
Post a Comment